PART 1
“Kalian
tahu ketika suatu tempat kosong?
Ditempat
itu dahulu penuh dengan kehidupan yang bersemangat.
Marilah
kita menembus lorong waktu
Kita
jelajahi masa lalu dan biarkan mereka hidup.
Ambillah
makna dari kehidupan tersebut.”
***
Senin,
12 Desember 2016.
Perjalanan
dimulai pukul 06.15, suasana
jalanan hari ini nampak lebih lengang dibandingkan hari biasanya karena hari
ini merupakan tanggal merah yang bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tanggal merah tak menyurutkan niat kami untuk menelusuri sejarah kerajaan yang
dahulu pernah berkuasa di tanah Bogor.
Tujuan pertama kami adalah Prasasti Jambu, akses jalan menuju prasasti
belum terfasilitasi dengan baik, mobil yang kami tumpangi hanya mengantarkan
kami sampai batas jalan yang dapat dilalui mobil, kami harus meneruskan perjalanan
dengan berjalan kaki menyusuri tanah merah yang semalam baru saja diguyur
hujan.
Setelah berjalan sekitar 500 meter kami sampai di prasasti Pasir Jambu, pemandangan indahpun kami dapatkan, seakan membayar lunas peluh yang telah kami keluarkan.
Penjelasan singkat diberikan oleh Tour
Guide mengenai sejarah prasasti jambu. Prasasti
Jambu terletak di Pasir Sikoleangkak, wilayah kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten
Bogor. Prasasti Jambu ditemukan pertamakali tahun 1854 oleh Jonathan Rigg
dan dilaporkan kepada Dinas Purbakala pada tahun 1947.
Pada batu prasasti
ini terdapat pahatan gambar sepasang telapak kaki yang digoreskan pada bagian
atas tulisan tetapi sebagian amvar telapak kaki kiri telah hilang karena batu
ini pecah. Prasasti ini menyebutkan nama raja Purnnawarmman yang memerintah di
negara Taruma.
Bunyi terjemahan prasasti itu
adalah:
"Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia
yang tiada taranya yang termashyur Sri Purnawarman yang sekali waktu
(memerintah) di Taruma dan yang baju zirahnya yang terkenal tidak dapat
ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa
menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri
dalam daging bagi musuh-musuhnya."
***
Perjalanan kami lanjutkan menuju kompleks prasasti ciaruteun, jam
menunjukan pukul 10.00, kami memutuskan untuk melakukan solat dhuha di masjid
dekat prasasti sebelum melanjutkan perjalanan, setelah solat kami menuju
Prasasti Muara Cianteun. Tidak berbeda dengan prasasti Jambu kamipun menelusuri
jalan, melewati lapangan hingga sampai ke tempat prasasti yaitu di aliran
sungai Cianten.
Ketika kami mengunjungi Prasasti Muara Cianteyn aliran sungai sedang pasang, ini terlihat dari keruhnya air sehingga tidak memungkinkan kami untuk mengobservasi lebih dekat, kami cukup dipinggiran aliran sungai saja sambil mendengarkan penjelasan lengkap dari bapak pemandu/kuncen situs prasasti ciaruteun.
Prasasti ini terletak di muara kali Cianteun,
Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Inskripsi ini belum
dapat dibaca. Inkripsi ini dipahatkan dalam bentuk “aksara” yang menyerupai
sulur-suluran, yang oleh para ahli disebut aksara ikal, bentuknya mirip dengan
aksara Inkripsi B di prasasti Ciaruteun.
***
Tujuan kami selanjutnya adalah situs dakon, cukup berjalan dari lokasi
sebelumnya (prasasti muara cianteun) karena letaknya yang tidak terlalu jauh.
Prasasti Batu Dakon yang juga disebut Prasasti Batu Congklak atau Prasasti Kebon Kopi 2 berada di kawasan Emang, Bogor. Di dalam cungkup Prasasti Batu Dakon terdapat dua buah batu dakon, dan tiga buah menhir kecil. Meskipun tidak ada sama sekali tulisan pada batu-batu itu, namun lekukan pada batu dakon merupakan tengara kebudayaan megalitikum yang diperkirakan sebagai tempat meletakkan sesaji, serta sistem penanggalan kuno bernama Kolonjer.
***
Tujuan kami selanjutnya adalah Prasasti Ciaruteun, berjarak tak jauh dari situs dakon, kami menelusuri perumahan warga untuk mencapai tempat
lokasi.
Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir, Cibungbulang, Bogor. Inskripsi ini terdiri atas dua bagian, yaitu Inskripsi A yang dipahatkan dalam 4 baris dalam huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta, dan Inskripsi B yang terdiri dari satu baris tulisan yang belum bisa di baca dengan jelas. Prasasti ini disertai pula dengan gambar sepasang telapak kaki. Isi inskripsi A adalah sebagai berikut:
"Ini (bekas)
dua kaki, yang seperti kaki dewawisnu, ialah kaki yang mulia sang Purnawarman,
raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”
Beberapa sarjana
telah berusaha membaca inskripsi B, namun hasilnya belum memuaskan. Inskripsi B
ini dibaca ole J. L.A Brandes, sebagai Cri Tji Aroe? Eun Waca (Cri
Ciaru? eunwasa) , sedangkan H. Kern membacanya Purnavarmma-padam yang
berarti “telapak kaki Purnawarman”.
Setelah cukup
mendengarkan penjelasan dari bapak pemandu/kuncen kami melanjutkan makan siang
yang kami pesan kepada warga, kami menikmati santap siang di pelataran situs
ciaruteun.
***
Waktu menunjukan pukul 12.30 kami bergegas menuju masjid untuk melaksanakan
solat zuhur, selesai sholat masih ada satu prasasti lagi, yaitu prasasti kebon
kopi.
Dan terakhir Prasasti Kebon Kopi Prasasti
ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor.
Prasastinya dipahatkan dalam satu baris yang diapit oleh dua pahatan telapak
kaki gajah. Isinya sebagai berikut:“Di sini tampak sepasang telapak kaki..
yangseperti (telapak kaki) Airawata. Gajah penguasa Taruma (yang) agung dalam…
dan (?) kejayaan”.
KABAR BAIK!!!
BalasHapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.